Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional menghentikan pembayaran kepada pemerintah Afghanistan, sementara AS membekukan miliaran dolar aset yang disimpan di rekening Amerika oleh Bank Sentral Afghanistan.
Perempuan yang bekerja di daerah pedesaan sangat terpengaruh dengan terjadinya penunggakan gaji mereka selama beberapa bulan terakhir. Noori, mendesak agar pembayaran gaji mereka diprioritaskan.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Selain itu, gaji untuk pria dan wanita di seluruh lembaga negara tidak dibayar oleh pemerintah sebelumnya di bawah Presiden Ashraf Ghani, beberapa bulan sebelum pengambilalihan Taliban.
Bank Dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa, bahwa mereka sangat prihatin tentang gangguan pada layanan kesehatan kritis dan mengatakan pihaknya memantau dan menilai situasi dengan cermat.
“Kami terus mengamati dan setelah situasi menjadi lebih jelas, kami akan dapat menilai langkah selanjutnya,” katanya.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Noori mengatakan, tidak dibayarnya pekerja kesehatan perempuan telah merusak pemberian layanan, terutama di daerah pedesaan. Hal ini berdampak pada tingkat kematian ibu dan bayi yang lebih tinggi.
Menurut Noori, gaji sebanyak 8.400 orang dari total 14.000 petugas kesehatan telah dibayarkan langsung oleh Bank Dunia di masa lalu, tetapi alokasi itu berhenti dua bulan lalu.
Yalda Hamishi, seorang dokter kandungan, mengatakan penghentian dana telah menyebabkan "bencana" di daerah pedesaan dan sebagian besar dokter wanita berhenti bekerja karena mereka belum menerima gaji.