Otoritas kesehatan di daerah Gaza mengatakan lebih dari 7.000 warga Palestina telah terbunuh sejak gempuran Israel dimulai.
Sementara itu,Kelompok Hamas mengklaim bahwa hampir 50 tahanan Israel yang mereka tahan di Gaza sejak serangan pada tanggal 7 Oktober telah tewas dalam serangan udara Israel di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen. Pada saat serangan tersebut terjadi, Hamas juga menculik lebih dari 200 warga Israel sebagai sandera.
Selain itu, serangan tersebut juga menewaskan 1.400 warga Israel, terutama warga yang tinggal di wilayah yang berdekatan dengan Gaza dan pengunjung sebuah festival musik.
Militer Israel telah menyatakan bahwa upaya memulangkan para sandera adalah prioritas utama mereka, dan beberapa perempuan telah dibebaskan oleh Hamas melalui mediasi Mesir dan Qatar.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Militer juga menyebut setidaknya setengah dari sandera memiliki paspor asing.
"Kami telah memberi tahu keluarga 224 sandera. Jumlah ini berubah berdasarkan informasi intelijen yang kami peroleh," kata juru bicara militer Daniel Hagari kepada wartawan.
Pada Kamis (26/10/2023) lalu di Tel Aviv, sebuah organisasi yang mewakili keluarga para sandera mengingatkan bahwa mereka telah mencapai "batas kesabaran mereka" dan menuntut pertemuan segera dengan pejabat pemerintah yang tinggi.