WahanaNews.co | Gegara inflasi, para produsen mobil sudah melihat tanda-tanda penurunan permintaan mobil baru di wilayah Eropa dan Amerika.
Konsumen lokal diperkirakan lebih memilih menabung ketimbang membeli mobil baru.
Baca Juga:
Lewat Gerakan Menanam Cabai, Gubernur Maluku Dorong Sekolah Atasi Lonjakan Harga
"Pesanan mobil baru terus turun," kata Oliver Zipse, Kepala Eksekutif BMW, pekan ini.
Saat ini para produsen sengaja menaikan harga untuk menjaga keuntungan tetap stabil. Sayangnya tingkat inflasi di Amerika Utara dan Eropa membuat harga mobil tidak bisa kembali dinaikan.
"Berat membeli mobil baru dengan harga yang semakin mahal. Di satu sisi ada batas kenaikan harga," ujar Carlos Tavares, Kepala Eksekutif Stellantis.
Baca Juga:
Rusia Pertahankan Proyeksi PDB 2025, Turunkan Sedikit Ekspektasi Tahun 2026
Sementara itu berdasarkan data dari diler mobil online dan platform lelang, Cox Automotive terlihat ada penurunan permintaan sejak Maret 2022.
Direktur Cox Automotive, Philip Nothard mengatakan, pemesanan mobil baru menyusut karena inflasi.
"Konsumen saat ini sangat berhati-hati (membeli mobil baru)," katanya.