WahanaNews.co, Jakarta - Pesawat Boeing mengalami skandal terbaru. Dilaporkan bagaimana salah satu jetnya Boeing 737 Max 9 yang digunakan Alaska Airlines melakukan pendaratan darurat karena penutup pintu di badan pesawat jebol, Jumat.
Diketahui bagian jendela pesawat itu robek sesaat setelah jet lepas landas dari Portland, Oregon, dalam perjalanan ke Ontario, California. Alhasil pilot terpaksa berbalik dan mendarat darurat, dengan seluruh 171 penumpang serta awak.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Mengutip CNBC International, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, hal ini membuat Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) melarang terbang semua Boeing 737 max 9. Ini dilakukan sampai badan itu meyakini jet itu aman digunakan.
"Mereka akan tetap dilarang terbang sampai FAA yakin bahwa mereka aman," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan pada Minggu waktu setempat, dikutip Senin (8/1/2024).
Sebenarnya, FAA akan melakukan pemeriksaan keselamatan, dengan mengambil sampe beberapa jet Boeing. Namun ini terkendala sejumlah dokumen.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
Pihak berwenang AS disebut juga tengah mencari panel yang hilang, yang membuat ledakan terjadi beberapa saat setelah jet Boeing 737 Max 9 itu. Panel tersebut, yang dipasang di beberapa pesawat sebagai pengganti pintu keluar darurat tambahan, kemungkinan besar telah mendarat di suatu tempat di pinggiran barat Portland, tetapi belum ditemukan.
Pembaruan ini dilakukan setelah FAA awalnya mengatakan akan melakukan pemeriksaan empat hingga delapan jam ke Boeing 737 Max 9. Sehingga banyak orang di industri penerbangan berasumsi bahwa pesawat-pesawat tersebut dapat segera kembali beroperasi.
Namun kriteria pemeriksaan tersebut belum disepakati antara FAA dan Boeing. Di mana menurut sumber, maskapai penerbangan belum menerima instruksi rinci.
"FAA harus menyetujui kriteria inspeksi Boeing sebelum inspeksi dapat diselesaikan dan pesawat dapat melanjutkan penerbangan," muat CNBC International.
Di AS, setidaknya ada 171 pesawat Boeing 737 Max 9 yang dipesanan. Menurut Cirium, sebanyak 144 di antaranya beroperasi di AS.
Alaska Airlines sendiri telah membatalkan 163 penerbangan atau sekitar 21%. Perusahaan mengatakan gangguan perjalanan akibat larangan terbang tersebut diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan minggu.
Maskapai AS lain, United juga membatalkan 230 penerbangan pada hari Minggu. Ini sekitar 8% dari jadwal keberangkatan.
Turkish Airlines, Copa Airlines dari Panama, dan Aeromexico juga telah mengatakan mereka menghentikan sementara jet yang terkena dampak. Biasanya, setiap kali pembuat pesawat memesan pemeriksaan pemeliharaan rutin, mereka mendapatkan dokumen yang disetujui terlebih dahulu oleh regulator.
Peristiwa jebolnya bagian pintu pesawat itu disebut menimbulkan berapa kengerian ke penumpang. Ini pun diakui Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy.
"Saya membayangkan ini adalah peristiwa yang cukup mengerikan. Kita jarang membicarakan dampak psikologis, tapi saya yakin hal itu terjadi di sini," katanya.
Kecelakaan ini telah menampar kembali Boeing setelah sejumlah insiden beberapa waktu lalu. Ini juga membuatnya ketinggalan dibanding saingannya asal Eropa, Airbus.
[Redaktur: Alpredo Gultom]