Sementara itu, otoritas Jepang melaporkan lebih dari 31.800 warga berada di tempat penampungan imbas gempa ini.
"Lebih dari 40 jam telah berlalu sejak bencana terjadi. Kami telah menerima banyak informasi mengenai orang-orang yang membutuhkan penyelamatan dan ada orang-orang yang menunggu bantuan," kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada Rabu setelah pertemuan satuan tugas darurat di Tokyo.
Baca Juga:
Normal Fault Kerak Bumi Picu Gempa 5,4 M di Sanana Maluku Utara
"Upaya penyelamatan masih terus dilakukan oleh pemerintah setempat, polisi, petugas pemadam kebakaran dan unit operasional lainnya, sementara jumlah personel dan anjing penyelamat ditingkatkan. Namun, kami meminta Anda untuk tetap sadar sepenuhnya bahwa kita sedang berpacu dengan waktu dan terus melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa, mengutamakan nyawa orang lain," paparnya menambahkan.
Operasi pencarian dan penyelamatan ini pun berlangsung di tengah ancaman hujan lebat dan tanah longsor pada Rabu malam nanti.
Di kota pesisir Suzu, Wali Kota Masuhiro Izumiya mengatakan "hampir tidak ada rumah yang berdiri".
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
"Sekitar 90 persen rumah (di kota) hancur seluruhnya atau hampir seluruhnya...situasinya benar-benar bencana," kata Izumiya kepada stasiun televisi TBS, seperti melanir dari CNN Indonesia.
Hampir 34.000 rumah tangga masih tanpa aliran listrik di prefektur Ishikawa. Beberapa kota di prefektur itu juga tak memiliki akses air bersih imbas gempa yang merusak saluran air.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.