WahanaNews.co, Jakarta - Ghana dinyatakan bangkrut karena terlilit utang. Pemerintah Ghana gagal membayar utang miliaran dolar kepada kreditur internasional.
The New York Times melaporkan, Pemerintahan Presiden Nana Akufo-Addo tak punya pilihan lain selain menyetujui pinjaman US$ 3 miliar atau Rp 46,50 triliun (kurs Rp 15.500) dari Dana Moneter Internasional atau IMF.
Baca Juga:
Susul Ghana, 24 Negara Ini Terancam Bangkrut
Dikutip dari Africa Business Insider, Rabu (27/9/2023), krisis Ghana berdampak sangat luas bagi perekonomian negara.
Banyak kontraktor memberhentikan karyawan sehingga menambah jumlah pengangguran.
Emmanuel Cherry, kepala eksekutif sebuah asosiasi perusahaan konstruksi Ghana mengungkap kewajiban yang harus dibayar pemerintah kepada kontraktor 15 miliar cedi, atau US$ 1,3 miliar. Angka tersebut belum termasuk bunga.
Baca Juga:
Ayew Gagal Penalti di Ghana vs Uruguay, Putrinya Langsung Pingsan
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pemerintah Ghana berutang kepada produsen listrik independen sebesar US$ 1,58 miliar. Ancaman pemadaman listrik kini meluas.
"Pemerintah pada dasarnya bangkrut. Ini adalah kali ke-17 Ghana terpaksa meminta dana tersebut sejak memperoleh kemerdekaan pada tahun 1957. Krisis terbaru ini sebagian disebabkan oleh pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan harga pangan dan bahan bakar yang lebih tinggi," tulis data yang dilaporkan Business Insider.
Gagal bayar utang juga dialami Sri Lanka pada 2022.