WahanaNews.co | Fenomena
meteorologi baru saja terjadi di Kazakhstan. Sebuah menara es muncul secara tiba-tiba
di wilayah Almaty. Di area ini, di mana suhu beku telah menciptakan daratan es
dan salju tebal.
Ia memiliki tinggi sekitar 13,7 meter, hampir setara dengan
tinggi lidah api emas di Monumen Nasional (Monas) yang tingginya 14 meter.
Fenomena alam ini terbentuk dari mata air yang menyembur dari dataran es.
Baca Juga:
Gunung Merapi Ngamuk Lagi, Luncurkan 40 Kali Guguran Lava Pijar
Struktur berbentuk kerucut yang muncul secara alami itu
disebut sebagai fenomena 'gunung berapi es'. Ia muncul dari batuan gunung
berapi yang memuntahkan lahar dari bawah kerak Bumi.
Menara es ini terbentuk setiap tahun ketika musim dingin
tiba dan dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai tempat wisata dadakan
untuk sekadar berswafoto atau menikmati pemandangan di sekitarnya. Ini terlihat
dari posting-an para netizen di media sosial yang berbondong-bondong
mengabadikan momen langka tersebut.
Gunung berapi es itu tampak seperti serutan ice cream
raksasa yang menjulang tinggi, dibalut dengan warna biru cerah langit menambah
keindahan pemandangan di sekitarnya.
Baca Juga:
Gunung Ibu Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2,8 Kilometer
Sebuah video yang diunggah di akun YouTube Ruptly, kantor
berita berbasis di Berlin, Jerman, memperlihatkan kerumunan orang di dekat
kerucut gunung es raksasa. Ya, bagaimanapun gunung es alami ini telah menjadi
pelipur lara di tengah bencana pandemi COVID-19 yang menghantam seluruh dunia.
Nyatanya, fenomena yang sama juga pernah terjadi di Amerika
Serikat, tepatnya di Danau Erie dan Danau Ontario. Ketika air danau masuk ke
bawah lapisan es di tepi danau, maka tercipta gundukan es raksasa.
Meski disebut gunung berapi es, bukan berarti gunung
tersebut benar-benar aktif sebagaimana gunung berapi pada umumnya yang
memuntahkan lava. Gunung berapi es hanyalah sebutan bagi gundukan es berbentuk
kerucut di tepi pantai, tempat lapisan es tipis terbentuk.