WahanaNews.co, Jakarta - China menyampaikan keprihatinannya atas serangan Israel di Gaza dan menekankan pada pentingnya menghentikan seluruh operasi militer di Rafah, demikian disampaikan oleh Wakil Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Geng Shuang pada Rabu (24/4/2024).
"Kami sangat prihatin atas seringnya Israel membombardir Gaza dalam beberapa hari terakhir. Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan semua operasi militer terhadap Gaza dan menghentikan rencana serangannya terhadap Rafah," kata Shuang kepada anggota Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan mengenai Palestina.
Baca Juga:
Gaza Kembali Membara, Jurnalis Terbakar Hidup-hidup Akibat Serangan Udara Israel
Selain itu, dia mengatakan negara-negara yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Israel juga harus bertindak secara imparsial atau tidak memihak.
Perwakilan Amerika Serikat di PBB selama ini dikenal sebagai pendukung besar Israel di dalam Dewan Keamanan PBB, dengan menghalangi segala resolusi yang dapat mempersulit operasi Israel.
Israel melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza setelah Hamas menyerang negara Zionis itu pada 7 Oktober 2023, sehingga menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya.
Baca Juga:
Rafah Hancur, Israel Ratakan 90 Persen Kota dan Hancurkan Infrastruktur Vital
Lebih dari 34.000 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.
Sebelumnya, lembaga penyiaran publik Israel KAN, dengan mengutip sumber militer Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa tentara Israel atau IDF sedang bersiap untuk segera melancarkan operasi militer di Kota Rafah di Gaza selatan.
“Menurut rencana tentara, lebih dari 1 juta warga Palestina di Rafah akan diminta untuk mengevakuasi diri dari daerah tersebut ke tempat penampungan yang baru-baru ini didirikan di bagian selatan dan tengah Jalur Gaza," kata media lokal Israel tersebut.