Dia
memuji NU yang bisa memainkan peran penting untuk membina harmoni sebagai
masyarakat yang bebas.
"Oleh
karena itu, NU sebagai organisasi muslim, sangat kuat untuk menjaga hak-hak
yang tidak bisa dicabut (Unalienable
Rights)," tandasnya.
Baca Juga:
TNI Dipercaya Jaga Perdamaian di Afrika Tengah
Disebut
juga NU, dan juga Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang bisa menjaga
tradisi toleransi dalam negara demokrasi yang berkembang pesat.
Pompeo
mencontohkan bahwa kebebasan beragama dijamin dalam konstitusi negaranya. Hal
itu pula yang menyebabkan AS bisa berdiri lebih tegak dibandingkan
negara-negara lain di Barat.
Masyarakat
AS, katanya, bebas memeluk agamanya dan menjunjung toleransi. Menurutnya,
kebebasan memeluk agama dan menegakkan toleransi harus diteruskan.
Baca Juga:
Miliki Kecepatan Super, Ini Rahasia Kereta Shinkansen Jepang
Secara
khusus Pompeo menyebut nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur
yang berhasil mengawal masa transisi Indonesia menuju demokrasi dan menjunjung
tinggi humanisme.
Kemudian
dilanjutkan dengan pemimpin NU selanjutnya yang mengkampanyekan Islam
Nusantara. Dia bahkan menyebut kelompok Islam moderat bisa memukul
kelompok ISIS.
Usai
dialog yang dipandu Katib "Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf ini, Gus Yaqut
menyerahkan plakat kepada Mike Pompeo.