Harmony Wu (18 tahun) terkejut saat mengetahui bahwa tempat perbelanjaan bawah tanah di mana dia dan anak-anak muda lainnya baru-baru ini berlatih beberapa gerakan tarian akan diubah menjadi tempat perlindungan serangan udara jika terjadi perang.
Tapi dia mengakui bisa mengerti alasannya.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
"Memiliki tempat berteduh sangat diperlukan. Kami tidak tahu kapan perang akan datang dan mereka akan membuat kami tetap aman. Perang itu brutal, kami belum pernah mengalaminya jadi kami tidak siap," kata Wu di tempat dekat stasiun kereta bawah tanah Taipei, Selasa (2/8/2022).
Pejabat Taipei telah memperbarui database tempat penampungan yang ditunjuk.
Keberadaan lokasi itu diterapkan di aplikasi smartphone dan meluncurkan kampanye media sosial dan poster untuk memastikan orang tahu bagaimana menemukan tempat perlindungan terdekat.
Baca Juga:
Sebut Taiwan sebagai China, Qatar Dituding Politisasi Piala Dunia 2022
Pintu masuk shelter ditandai dengan label kuning, kira-kira seukuran kertas A4, dengan jumlah maksimal orang yang bisa dibawa.
Seorang pejabat senior di kantor kota yang bertanggung jawab atas tempat penampungan mengatakan peristiwa di Eropa telah membawa rasa urgensi baru.
"Lihatlah perang di Ukraina. Tidak ada jaminan bahwa masyarakat yang tidak bersalah tidak akan terkena. Semua warga negara harus memiliki kesadaran krisis. Kami membutuhkan tempat perlindungan jika terjadi serangan oleh komunis China," ungkap Direktur Kantor Administrasi Gedung Abercrombie, Yang.