Bulan lalu, Taiwan mengadakan latihan serangan udara komprehensif di seluruh pulau untuk pertama kalinya sejak pandemi virus Corona mengganggu latihan reguler.
Di antara instruksi yang didapat warga jika ada rudal yang masuk adalah turun di tempat parkir bawah tanah dengan tangan menutupi mata dan telinga sambil menjaga mulut tetap terbuka --untuk meminimalkan dampak gelombang ledakan.
Baca Juga:
Yuk Simak, 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini
Beberapa pendukung pertahanan sipil mengatakan masih banyak yang harus dilakukan.
Pihak berwenang diwajibkan oleh hukum untuk menjaga tempat penampungan tetap bersih dan terbuka, tetapi tidak harus diisi dengan persediaan seperti makanan dan air.
Para peneliti di parlemen meminta pada Juni untuk menyediakan tempat penampungan dengan persediaan darurat.
Baca Juga:
Gemas Ingin Hajar China, Taiwan Siapkan Dana Perang Rp 1,3 Triliun
Wu Enoch dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa mengatakan, masyarakat harus menyiapkan perlengkapan bertahan hidup untuk dibawa ketika mereka mencari perlindungan.
"Yang penting adalah apa yang Anda bawa, agar orang-orang tinggal di sana untuk waktu yang lama," kata Wu, menyebut perlunya persediaan medis dan bahkan peralatan untuk membangun toilet darurat.
Meski demikian, banyak orang Taiwan tampak pasrah hidup dengan ancaman invasi China.