WahanaNews.co | Harga gas di Eropa naik setelah Rusia enggan meningkatkan suplai seperti yang dijanjikan oleh Presiden Vladimir Putin.
Dilansir Bloomberg pada Senin (8/11/2021), benchmark berjangka yang diperdagangkan di Belanda melonjak sebesar 9,7 persen seiring dengan pengiriman gas melalui pipa utama Rusia akan tetap jauh di bawah normal.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Selain itu, tidak ada kapasitas tambahan untuk mengirim pasokan tambahan ke Eropa dalam lelang pada Minggu (7/11/2021).
Suplier bahan bakar terbesar bagi Eropa ini telah berjanji untuk meningkatkan pengiriman gas ke kawasan mulai Senin (8/11/2021).
Putin telah meminta perusahaan gas alam dari Rusia, Gazprom, untuk mengisi fasilitas penyimpanan Eropa setelah selesainya kampanye penimbunan domestik Rusia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Kurangnya tambahan memicu kekecewaan bagi para pedagang yang mengandalkan janji Putin untuk meringankan krisis pasokan benua itu.
Di tengah kelangkaan pasokan batu bara yang menyebabkan krisis listrik di Benua Eropa, Rusia kini mendulang keuntungan sebagai destinasi favorit tetangganya.
Investor telah beralih ke aset para eksportir energi dari Rusia hingga Kolombia untuk menentukan penawaran yang terbaik.
Kerusuhan di pasar energi telah menyoroti status Rusia sebagai negara adidaya minyak dan gas.
Eksportir energi terbesar di dunia ini memiliki cadangan lebih dari US$ 600 miliar.
Beban utangnya juga sangat rendah dan dapat mengelola kenaikan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.