"Jika insiden seperti itu berlanjut, maka konsekuensi dari angkatan bersenjata Federasi Rusia adalah serangan terhadap pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv, yang sampai saat ini ditahan oleh tentara Rusia," kata kementerian pertahanan.
Pihak berwenang di empat wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina dan di Krimea yang dikuasai Rusia mengumumkan bahwa mereka meningkatkan langkah-langkah keamanan pada Senin (11/4) atas apa yang mereka katakan sebagai "kemungkinan provokasi" dari Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Ukraina, yang menolak mengomentari beberapa insiden perbatasan termasuk serangan terhadap depot bahan bakar di kota Belgorod awal bulan ini, tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait peristiwa tersebut.
Menurut sebuah pernyataan, Pusat Penanggulangan Disinformasi pemerintah Ukraina menuduh dinas intelijen Rusia menerapkan "rencana untuk melakukan aksi teroris untuk mengobarkan histeria anti-Ukraina" di Rusia.
Invasi Moskow ke Ukraina, serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945, telah menyebabkan lebih dari 4,6 juta orang melarikan diri ke luar negeri, membunuh atau melukai ribuan dan membuat Rusia semakin terisolasi di panggung dunia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Kremlin mengatakan pihaknya meluncurkan "operasi militer khusus" pada akhir Februari untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Kyiv dan sekutu Baratnya menolak itu sebagai dalih palsu untuk serangan yang tidak beralasan. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.