Ledakan
tersebut memicu kebakaran. Beberapa orang bisa kabur dan selamat, beberapa
lainnya terluka, dan beberapa orang lagi tewas.
Ratusan
narapidana yang berhasil selamat namun terluka sedang dirawat di sebuah rumah
sakit di Sanaa.
Baca Juga:
KPK Lempar Wacana Koruptor Tak Usah Dikasih Makan
Rumah
sakit tersebut dijaga sangat ketat sehingga badan-badan kemanusiaan tidak bisa
memasukinya, lapor HRW.
HRW
melaporkan, lebih dari 170 orang terluka dan puluhan orang dilaporkan tewas
terpanggang.
Pekan
lalu, Organisasi Internasional untuk
Migrasi (IOM) mendesak para pemberontak untuk memberikan akses tanpa
hambatan kepada korban luka.
Baca Juga:
Kronologi Bocah 5 Tahun di Cengkareng Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur di Rumah
Ketika
berkorespondensi dengan HRW, Juru Bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam,
mengatakan bahwa insiden itu tidak boleh dipolitisasi atau dieksploitasi.
Abdulsalam
justru menyerukan agar Arab Saudi mencabut blokade di bandara yang dikendalikan
Houthi di Sanaa, sehingga para migran dapat kembali pulang.
Pemberontak
Houthi menguasai sebagian besar Yaman wilayah utara, termasuk Sanaa, setelah
menggulingkan pemerintah Yaman.