WahanaNews.co | Keluarga Muslim di Swedia beberapa bulan yang lalu protes terhadap dugaan anak-anak mereka "diculik" oleh pihak berwenang Swedia.
Persoalan ini pun kini mendapat sorotan Komite Nordik untuk Hak Asasi Manusia.
Baca Juga:
Debat soal Palestina Memanas, Menlu Swedia Dihujani Tomat dan Bawang
"Mereka menculik anak-anak Muslim, itulah maksud saya. Mereka tidak menerima bahwa mereka memiliki cara lain untuk hidup," kata Siv Westerberg, pendiri Komite Nordik untuk Hak Asasi Manusia, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (6/5/2022).
Westerberg juga merupakan pengacara yang diakui secara internasional yang memenangkan delapan kasus di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa terhadap layanan sosial Swedia.
Westerberg, yang juga mantan dokter medis, percaya bahwa jika seseornag adalah keluarga imigran di Swedia, ada kemungkinan lebih besar bahwa otoritas sosial akan mengambil anaknya dari keluarga tersebut.
Baca Juga:
Raih 18 Trofi Selama Karir, Ini Profil Sven-Goran Eriksson yang Meninggal Dunia
"Mereka menculik anak-anak Muslim, dan para pekerja sosial itu merasa jauh lebih menarik untuk pergi dan menculik anak-anak Muslim daripada duduk-duduk sepanjang hari merawat pecandu alkohol Swedia. dan memberi mereka uang dan pakaian," ujarnya.
Swedia telah menetapkan Undang-Undang Perawatan Orang Muda Swedia (Ketentuan Khusus) (LVU) pada tahun 1990, yang memberikan wewenang kepada pekerja layanan sosial untuk memindahkan anak-anak secara paksa dari orangtua mereka. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.