WAHANANEWS.CO, Jakarta - Peran perempuan dalam dunia kerja kini semakin menonjol dan strategis, seiring meningkatnya kesadaran global terhadap pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi.
Dalam banyak negara, kontribusi perempuan dalam sektor ekonomi tak lagi bisa dipandang sebelah mata.
Baca Juga:
Swedia Akhiri Era Digital dalam Pendidikan, Buku Cetak Kembali Jadi Andalan
Mereka tidak hanya menjadi pencari nafkah tambahan, tetapi juga penggerak utama roda ekonomi rumah tangga hingga skala nasional.
Di tengah berbagai tantangan sosial, budaya, dan stigma yang masih ada, partisipasi perempuan dalam dunia kerja terus menunjukkan tren peningkatan.
Sejumlah negara bahkan mencatat persentase pekerja perempuan yang sangat tinggi, menjadi bukti bahwa perempuan memiliki daya saing tinggi dalam dunia profesional.
Baca Juga:
Utamakan Kepentingan Rakyat, Parlemen Swedia Tak Difasilitasi Mobil Dinas dan Tunjangan Mewah
Indonesia termasuk salah satu negara yang ikut menyumbang angka signifikan dalam populasi karyawan perempuan. Negara ini bersaing dengan berbagai negara lain dalam mendorong partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja.
Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO) yang dikumpulkan dari berbagai sumber, diproyeksikan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan secara global akan mencapai angka 54,8% pada tahun 2025.
Ini berarti lebih dari setengah populasi perempuan usia produktif di dunia diperkirakan akan terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi, baik di sektor formal maupun informal.