WahanaNews.co | Dalam penelitian terbarunya Kamis (18/11), Ilmuwan Amerika Serikat (AS) menyebutkan pusat penyebaran awal Covid-19 berasal dari pasar ikan dan hasil laut Huanan di Kota Wuhan, China.
Worobay yang merupakan ilmuwan dari Universitas Arizona, menggabungkan secara teliti linimasa dari semua kasus SARS-Cov-2 sebelum pandemi dimulai.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Dia menemukan bahwa banyak di antara orang-orang yang tinggal atau bekerja dekat pasar sebagai suspek sumber awal pandemi Covid-19.
Namun ketika pemerintah China berupaya menangkis saat era pemerintah Donald Trump hingga pejabat intelijen Joe Biden menunjukkan kemungkinan laboratorium penelitian virologi di Wuhan, gambarannya menjadi kacau.
Worobey yang merupakan ahli dalam melacak evolusi genetik virus, mengklaim telah menemukan bukti baru. Bukti yang diklaim itu menunjukkan bahwa virus muncul pada hewan dan tidak mulai beredar hingga akhir 2019.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Dia juga telah menerbitkan banyak penelitian tentang kemungkinan asal usul virus. Meski demikian, Worobey mengatakan masih akan memeriksa teorinya itu dengan bukti di kehidupan nyata berdasarkan dokumentasi orang-orang yang terinfeksi.
Worobey kemudian menyelidiki kasus-kasus yang diketahui. Dia mengatakan apa yang dia temukan memperkuat teori bahwa virus itu berasal dari hewan yang dijual di pasar. Model penularannya sama dengan wabah SARS pertama pada 2002 hingga 2004 dan menginfeksi 8.000 orang sebelum berhasil dihentikan.
Satu kasus yang paling menonjol adalah seorang akuntan 41 tahun yang diduga jatuh sakit pada 8 Desember dan tidak memiliki hubungan dengan pasar. Kasus itu sempat menjadi bukti bahwa pandemi tak dimulai di pasar.
Worobey kemudian menemukan catatan yang menunjukkan bahwa pria itu tidak sakit dengan Covid-19 hingga akhir Desember, melainkan sakit gigi.
Indikasi awal pandemi justru ketika penjual di pasar ikan jatuh sakit pada 11 Desember 2019 yang berhasil terdokumentasi.
Penelitian lain juga membantu Worobey membuat peta kasus paling awal dan mengelompokannya di seluruh pasar.
"Lebih dari 100 ribu kasus Covid-19, banyak di antaranya secara epidemiologi emang tidak berkaitan langsung dengan Pasar Huanan. Namun, kasus-kasus itu sangat dekat [dengan kasus di Pasar Huanan]. Jadi, bukti bahwa penularan di antara masyarakat memang terjadi di pasar," tulis Worobey mengutip dari CNN. [rin]