WahanaNews.co | Ribuan pengunjuk rasa Sri Lanka menerobos barikade polisi dan berhasil menguasai kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa pada Sabtu (9/7).
Dilansir dari CNN, sebuah siaran video yang beredar di media sosial dan televisi nasional Sri Lanka Menunjukkan para demonstran memasuki rumah sekaligus kantor Rajapaksa di ibu kota.
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Mereka terlihat memadati ruang yang berada di dalam gedung. Mereka juga menggantung spanduk dan pakaian dalam dari balkon sebagai bentuk protes.
Salah seorang pejabat keamanan presiden memastikan bahwa Rajapaksa sedang tidak berada di lokasi dan telah dipindahkan ke tempat lain.
Akibat insiden tersebut, sekitar 31 orang, termasuk dua polisi terluka dan dirawat di Rumah Sakit Nasional Sri Lanka (NHSL). Polisi menyebutkan dua orang berada dalam kondisi kritis akibat terluka dalam aksi itu.
Baca Juga:
Bakamla RI Terima Kunjungan Kehormatan DSCSC Sri Lanka
Tak hanya itu, pada hari yang sama, ratusan demonstran pergi membakar rumah Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.
"Pemrotes menerobos masuk ke rumah pribadi PM Ranil Wickremesinghe dan membakarnya," tulis kantor PM Sri Lanka dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Aksi pembakaran ini terjadi tak lama setelah Wickremesinghe menyatakan kesiapannya untuk melepaskan jabatannya demi membuka jalan pembentukan pemerintahan baru.