WAHANANEWS.CO, Jakarta - Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (UEE) selangkah lagi merealisasikan kerja sama perdagangan strategis melalui penandatanganan Kesepakatan Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA).
Penandatanganan perjanjian tersebut dijadwalkan berlangsung di St. Petersburg, Rusia, pada Minggu (21/12/2025).
Baca Juga:
The Great Flood, Film Korea tentang Banjir Global yang Ancam Kepunahan Manusia
Hal itu disampaikan langsung oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
“Minggu ini, 21 Desember, kita berharap perjanjian perdagangan bebas yang telah lama ditunggu-tunggu. Yaitu, antara lima negara anggota UEE dan Indonesia akan ditandatangani di St. Petersburg,” ujar Sergei mengungkapkan.
Sergei menjelaskan, proses perundingan hingga tercapainya kesepakatan FTA tersebut memakan waktu cukup panjang, yakni sekitar tiga tahun.
Baca Juga:
Digitalisasi HRD: Ini Daftar Aplikasi HR Terbaik yang Digunakan Perusahaan di Indonesia
Meski telah mencapai tahap akhir, hingga saat ini rincian lengkap isi perjanjian tersebut belum dapat dipublikasikan secara menyeluruh.
“Dan, setelah ratifikasi oleh parlemen dari lima negara anggota UEE dan Indonesia, akan diimplementasikan, saat ini isi dari FTA ini belum diungkapkan. Jadi, saya akan dapat memberikan informasi lebih detail mulai Senin depan,” katanya menjelaskan.
Berdasarkan informasi awal yang ia terima dari berbagai sumber, Sergei mengungkapkan bahwa salah satu poin penting dalam FTA ini adalah penerapan tarif nol persen terhadap sebagian besar produk yang diperdagangkan kedua belah pihak.
Kebijakan tersebut diperkirakan akan berlaku pada sekitar 80 hingga 90 persen jenis barang.
“Jadi, ini berarti dapat memfasilitasi peningkatan perputaran bilateral kita, dan saya harap ini akan sangat bermanfaat dan sangat operasional. Kedua belah pihak, dapat memanfaatkan kesempatan ini mengekspor dan mengimpor lebih banyak dari Indonesia, karena kami semua mencari barang-barang dari Indonesia,” kata Dubes Sergei.
Ia menambahkan, sejumlah komoditas unggulan Indonesia menjadi incaran para pelaku usaha di Rusia.
Dengan demikian, penerapan FTA ini diyakini akan semakin memperkuat hubungan perdagangan bilateral, khususnya antara Indonesia dan Rusia, serta kawasan Uni Ekonomi Eurasia secara keseluruhan.
“Karena, kami masih tertarik dengan apa yang telah saya dengar, bahkan dalam hal misalnya, pertanian, kopi Indonesia, kakao Indonesia, mungkin beberapa barang lainnya. Tentu saja, minyak sawit, yang merupakan produk ekspor nomor satu dari Indonesia ke Rusia,” ucapnya.
Dari pihak Indonesia, Menteri Perdagangan Budi Santoso dijadwalkan hadir langsung dalam prosesi penandatanganan FTA tersebut di St. Petersburg.
Sementara itu, delegasi Rusia akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Alexey Overchuk.
Selain Indonesia dan Rusia, penandatanganan FTA ini juga akan dihadiri oleh perwakilan negara anggota UEE lainnya, yakni Kazakhstan, Armenia, Belarusia, dan Kyrgystan.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, nilai perdagangan Indonesia dengan UEE pada 2024 tercatat mencapai USD4,1 miliar.
Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke kawasan UEE mencapai USD1,5 miliar atau meningkat 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, impor Indonesia dari UEE tercatat sebesar USD2,4 miliar, turun 4 persen secara tahunan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]