WahanaNews.co | Pemerintah Inggris resmi melarang tes keperawanan dan operasi selaput dara.
Kebijakan ini diambil setelah pemerintah setempat menambahkan amandemen undang-undang kesehatan dan perawatan pada Senin, (24/1/2022).
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Dilansir dari Independent, Jumat (28/1/2022), selaput dara adalah sepotong kecil kulit yang ditemukan di dalam lubang vagina dan sering dikaitkan dengan keperawanan perempuan.
Beberapa orang percaya bahwa ketika selaput dara "rusak" seorang perempuan tidak lagi perawan.
Menurut Natural Cycles, selaput dara tidak rusak, namun meregang.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
"Pada kenyataannya, tidak ada fisik yang hilang, dan saat pertama kali berhubungan seks mungkin penting bagi banyak dari kita, tidak ada perubahan biologis pada tubuh kita," bunyi keterangan di situsnya.
Amandemen pemerintah berarti prosedur apa pun yang bertujuan untuk merekonstruksi selaput dara akan dilarang.
Hymenoplasty adalah operasi plastik yang mencoba membuat kembali selaput dara seorang perempuan sehingga ketika berdarah pada saat melakukan hubungan penetrasi, sehingga tampak seperti perawan.
Dalam beberapa budaya, perempuan dipandang sebelah mata karena berhubungan seks sebelum menikah dan memiliki selaput dara secara bijaksana dipandang sebagai "bukti kesucian".
Namun, National Health Service atau NHS menyebut seorang perempuan tidak akan selalu berdarah ketika dia berhubungan seks untuk pertama kalinya.
Menurut NHS, ada cara lain agar selaput dara bisa rusak, termasuk menggunakan tampon dan menunggang kuda.
Hymenoplasty dapat menghabiskan biaya hingga 3 ribu Pound sterling (Rp57,8 juta) dan telah digambarkan sebagai bentuk "penyalahgunaan berdasarkan kehormatan". [rin]