WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres terkejut sekaligus prihatin atas insiden penembakan massal mengerikan yang terjadi di sebuah fasilitas penitipan anak di Thailand timur laut.
"Sekjen menyampaikan rasa belasungkawa kepada para keluarga korban dan berharap mereka yang mengalami luka-luka cepat pulih," ujar juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarrid dalam pernyataan, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Diketahui, sedikitnya ada 38 orang, sebagian besar anak-anak, tewas dalam insiden penembakan massal di sebuah tempat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lamphu di Thailand timur laut pada Kamis. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh pihak-pihak berwenang setempat.
Polisi mengidentifikasi, si penyerang sebagai seorang mantan polisi yang dikabarkan bunuh diri tak lama setelah insiden.
Serangan mengerikan itu memicu kecaman keras dari sejumlah badan PBB.
Baca Juga:
Pj Sekda Dairi Paparkan Potensi Kerawanan Jelang Pilkada
Dalam pernyataannya, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) menyatakan pihaknya mengecam segala bentuk kekerasan terhadap anak-anak, sembari menekankan bahwa, "Anak-anak tidak boleh menjadi target atau menyaksikan tindak kekerasan di mana pun dan kapan pun."
Badan PBB tersebut mengimbau kepada anggota masyarakat dan media agar menahan diri dalam mengunggah atau meneruskan foto dan video terkait insiden itu.
UNICEF mengingatkan bahwa, "Hal itu mungkin berdampak negatif lebih lanjut pada anak-anak, keluarga korban, dan orang-orang yang mereka cintai."
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) turut menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada para keluarga korban.
"Serangan terhadap sekolah, siswa, dan pendidik adalah serangan terhadap hak atas pendidikan," cuit UNESCO biro Bangkok di Twitter pada Kamis. "Tidak ada pihak yang boleh menjadi target."[mga]