Pembicaraan itu menemui kebuntuan atas poin-poin penting dan menimbulkan ketegangan baru antara Iran dan negara-negara Barat.
Sebelum meninggalkan China pada Senin, Raisi menulis pendapatnya di sebuah harian nasional China. Dia mengecam "sanksi yang tidak adil" dan "unilateralisme" (tindakan sepihak) sebagai penyebab utama krisis dan kerawanan di dunia.
Baca Juga:
Gandeng Mubadala Energy, PLN Siap Maksimalkan Pemanfaatan Gas Bumi
Kunjungan itu dilakukan di tengah ketegangan Teheran-Beijing akibat pernyataan bersama oleh China dan Dewan Kerjasama Teluk pada Desember yang memicu kemarahan Iran.
Pernyataan itu meminta Iran untuk memastikan perdamaian dalam program nuklirnya, menghormati prinsip-prinsip persahabatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Pernyataan itu juga mendukung Uni Emirat Arab yang menuntut penyelesaian sengketa atas tiga pulau di Teluk Persia--Greater Tunb, Lesser Tunb dan Abu Musa--yang membuat marah Teheran.[eta/antara]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.