WahanaNews.co | Iran memamerkan pangkalan udara bawah tanah khusus drone tempur. Pangkalan itu berada jauh di dalam pengunungan Zagros di wilayah Barat Iran.
Seperti dilaporkan kantor berita IRNA yang dikutip Straits Times, Sabtu (28/5/2022), reporter TV yang diajak untuk meninjau mengaku lokasi pangkalan tersebut tidak disebutkan.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Namun dia melakukan perjalanan dengan helikopter selama hampir 40 menit dari kota Kermanshah untuk mencapainya pangkalan rahasia tersebut.
Iran mulai mengembangkan drone, atau kendaraan udara tak berawak (UAV), mulai era 1980-an selama perang delapan tahun dengan Irak.
Amerika Serikat dan Israel menuduh Iran mengirim armada drone ke proksinya di Timur Tengah, termasuk gerakan Hizbullah Lebanon, rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan pemberontak Houthi Yaman.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Video yang ditayangkan di televisi pemerintah menunjukkan kepala staf angkatan bersenjata Iran Jenderal Mohammad Bagheri dan komandan angkatan darat Abdolrahim Mousavi mengunjungi pangkalan udara bawah tanah tersebut.
"Lebih dari 100 drone tempur, intai dan serbu milik tentara disimpan untuk operasi di pangkalan yang terletak di jantung pegunungan Zagros ini," kata laporan itu.
Jenderal Bagheri, yang dikutip oleh kantor berita resmi IRNA, menggambarkan situs itu sebagai "basis operasional yang aman untuk drone strategis".
"Kami tidak pernah meremehkan ancaman, kami tidak pernah menganggap musuh sedang terlelap, dan kami selalu waspada dan waspada," tambahnya.
Komandan Mousavi mengatakan kepada televisi pemerintah, pangkalan itu terletak "beberapa ratus meter di bawah tanah", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
TV pemerintah mengatakan drone utama armada itu adalah "Kaman-22", sebuah pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan rudal dan mampu terbang setidaknya sejauh 2.000 kilometer.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada program drone Korps Pengawal Revolusi Islam Iran pada Oktober tahun lalu.
Amerika Serikat menuduh Pasukan Pengawal Revolusi berada di balik serangan pesawat tak berawak September 2019 di kilang minyak Saudi, serta serangan pesawat tak berawak Juli 2021 di sebuah kapal komersial di lepas pantai Oman yang menewaskan dua awak.
Namun Iran telah membantah tuduhan itu.[gab]