WahanaNews.co | Pembangkit
listrik tenaga nuklir di Iran mengalami kemacetan gara-gara terjadi kerusakan pada perangkat.
Kerusakan ini dipicu masalah teknis, sebagaimana diberitakan
stasiun televisi milik pemerintah Iran dilansir Aljazeera.
Baca Juga:
Serangan Drone Iran, Hasil Citra Satelit: Pangkalan Udara Israel Remuk
Sementara pejabat pembangkit listrik milik negara itu
Gholamali Rakhshanimehr mengatakan bahwa dimatikannya pembangkit listrik nuklir
Bushehr sudah mulai sejak Sabtu pekan ini dan bisa berlanjut dalam empat hari.
Namun alasan sebenarnya masih menimbulkan banyak pertanyaan publik.
Dia membenarkan bahwa padamnya listrik akan bisa menjadi
akibatnya. Sayangnya Rakhshanimehr tidak mengelaborasi lebih jauh. Namun
dilaporkan, ini kali pertama terjadi matinya pembangkit tenaga nuklir di
wilayah Bushehr.
Pembangkitan tenaga ini sendiri sempat dilakukan dengan
jarak jauh melalui kontrol dari Rusia karena Iran pada saat itu diharuskan
mengirim sebagian bahan nuklirnya sebagai bagian perjanjian nonproliferasi.
Baca Juga:
Sekjen PBB Kutuk Siklus Tindakan Pembalasan Israel Serang Iran
Sementara itu dilaporkan bahwa memang pembangkit itu bisa
akan berhenti karena kurangnya bahan pembangkit terkait sanksi dan embargo bank
dari Amerika Serikat sejak tahun 2018.
Bushehr sendiri mendapat pasokan bahan uranium dari Rusia dan
pengelolaannya dipantau oleh Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA).
Numun badan PBB itu belum memberi respons atas matinya
pembangkit tenaga nuklir tersebut. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.