Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim tindakannya sebagai mempertahankan nilai-nilai sekuler di Prancis. Dia bahkan telah berbicara secara terbuka tentang ancaman radikalisme Islam di Prancis dan menambahkan bahwa Islam sedang dalam krisis di seluruh dunia.
Selain itu, pemilihan presiden baru-baru ini pada April lalu dengan jelas menunjukkan bagaimana pandangan Macron telah berkontribusi pada sikap bermusuhan negara tersebut terhadap minoritas.
Baca Juga:
Viral Pernyataan Senator Bali Arya Wedakarna Dianggap Rasis Soal Hijab
Macron menghadapi kandidat sayap kanan Marine Le Pen, pemimpin Sekutu Nasional, yang sebelumnya dikenal sebagai Front Nasional.
Dia memperoleh pangsa suara yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 41,5 persen, peningkatan yang signifikan dari pemilihan presiden sebelumnya.[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.