Lobi antara Israel dan Sudan Selatan ini juga berlangsung kala wacana pemerintah RI mau menampung ribuan warga Gaza di Pulau Galang juga sedang hangat diperbicangkan.
Sejumlah pengamat dan kelompok pemerhati HAM mengkritik rencana Indonesia ini. Sebab, meski dinilai bentuk pertolongan kemanusiaan, namun jika dilihat secara lebih jauh, niat baik ini justru seakan memuluskan rencana Israel dan Amerika Serikat yang ingin mengosongkan Jalur Gaza.
Baca Juga:
Iran Luncurkan Rudal Bermuatan Submunisi, Tel Aviv Luluh Lantak
Bulan ini Netanyahu bahkan menyatakan niatnya untuk memperluas kendali militer di Gaza. Awal pekan ini, Netanyahu bahkan kembali menyebut bahwa warga Palestina sebaiknya meninggalkan wilayah itu secara sukarela.
Para pemimpin Arab dan dunia menolak gagasan pemindahan penduduk Gaza ke negara lain. Warga Palestina menilai langkah tersebut setara dengan "Nakba" (bencana) baru, merujuk pada peristiwa 1948 ketika ratusan ribu orang melarikan diri atau diusir selama perang Arab-Israel.
Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Youssef, mengatakan kepemimpinan dan rakyat Palestina "menolak setiap rencana atau gagasan untuk memindahkan rakyat kami ke Sudan Selatan atau ke tempat lain."
Baca Juga:
Iran Luncurkan Rudal ‘400 Detik ke Tel Aviv’, Dunia Gemetar Hadapi Fattah-1
Pernyataan ini sejalan dengan keterangan dari kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.