WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan Iran dan Israel kini merambah wilayah yang belum pernah disentuh sebelumnya, dunia akademik dan riset strategis.
Serangan terhadap Institut Sains Weizmann di Rehovot pada Minggu (15/6/2025) dini hari jadi sinyal pergeseran medan tempur dari militer ke intelektual.
Baca Juga:
AS Veto Rencana Israel Bunuh Khamenei di Tengah Perang Terbuka
Satu rudal Iran dilaporkan menghantam kompleks riset prestisius tersebut, yang terletak di selatan Tel Aviv.
Laporan menyebutkan bahwa insiden ini terjadi saat ketegangan militer antara kedua negara memuncak, menyusul rentetan saling serang dalam beberapa hari terakhir.
Institut Sains Weizmann dikenal sebagai lembaga ilmiah terkemuka di dunia.
Baca Juga:
Detik-detik F-35 Israel Dihantam Rudal Iran, Viral di Media Sosial
Didirikan pada tahun 1934 oleh Chaim Weizmann, presiden pertama Israel, lembaga ini telah menjadi tulang punggung pengembangan teknologi mutakhir, dari kecerdasan buatan militer, sistem drone, hingga komunikasi terenkripsi yang digunakan militer Israel.
Dengan lebih dari 2.500 ilmuwan, peneliti, dan staf, serta fasilitas super lengkap berupa lebih dari 30 laboratorium, ruang kuliah, dan asrama ilmuwan, Weizmann berperan besar dalam lanskap pertahanan modern Israel.
"Serangan ini tidak bisa dianggap sebagai serangan biasa. Ini adalah upaya untuk melumpuhkan otak strategis Israel," ujar Dr. Avner Regev, analis keamanan dari Tel Aviv Institute for National Strategy.