WahanaNews.co | PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC Utilitas) siap menjaga dan memastikan pengelolaan utilitas berkualitas sesuai Standard Level Agreement (SLA) di Kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, saat penyelenggaraan pertemuan puncak KTT G20 berlangsung pada November mendatang.
Tanggung jawab menjaga pengelolaan utilitas ini meliputi penjagaan kualitas air irigasi di kawasan agar tetap bersih, serta tidak terjadi pencemaran air maupun lingkungan, selama penyelenggaraan event KTT G20.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
"Tugas kami adalah menjamin dan memastikan tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat air limbah dalam sistem operasional kawasan The Nusa Dua," kata Direktur Utama ITDC Utilitas A.A Istri Ratna Dewi kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).
Salah satu fasilitas penting penunjang operasional kawasan The Nusa Dua yang dikelola oleh ITDC Utilitas adalah Rumah Pompa (Lift Pump Station).
Fasilitas ini, kata Ratna beroperasi sejak tahun 1970-an dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelancaran distribusi air limbah di Kawasan The Nusa Dua menuju ke Lagoon sebagai sentra pengolahan air limbah ITDC.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
Lagoon ITDC sendiri memiliki pemandangan alam hijau dan danau buatan yang menjadi habitat berbagai spesies burung.
Saat detikBali menyambangi lokasi tersebut suasana asri nampak terasa.
"Lagoon adalah "Hotel for Birds", bird sanctuary yang ada di tengah kawasan industri pariwisata dan langgeng membentuk komunitas flora dan fauna yang selaras dengan alam. Kami juga optimalkan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak ada air yang terbuang ke badan air," terang Ratna.
Sekedar informasi, Lagoon ITDC memiliki luas lahan 20 hektar dan luas basah 13,5 hektar serta dijalankan menggunakan teknologi waste Stabilization ponds dengan kapasitas maksimal 10.000 m3 per hari.
Dalam kegiatan operasionalnya, ITDC Utilitas, menerapkan standar minimal kualitas olahan air limbah yang mengacu pada Peraturan Gubernur Bali No. 16 tahun 2016 perihal Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.
Sebelum masa pandemi saat occupancy rata-rata kawasan sebesar 75%, Lagoon mengolah air limbah sampai dengan 6.000 m3/hari yang berasal dari semua air limbah yang dihasilkan tenant kawasan. Setelah semua air limbah tersebut diolah di lagoon, lebih dari 90% air olahan tersebut telah dimanfaatkan untuk penyiraman area taman dalam kawasan.
"Dengan integrasi sistem pengolahan air limbah dan air irigasi ini, saya tegaskan tidak ada residu dari limbah cair yang terbuang ke lingkungan, sehingga konsep zero waste dan sustainable development yang merupakan value dari ITDC sebagai pengembang destinasi dapat terwujud," terangnya.
Direktur Utama ITDC Ari Respati menambahkan, bahwa Kawasan The Nusa Dua adalah pilot project pengembangan kawasan terintegrasi yang sukses menerapkan konsep sustainable and green tourism. Diharapkan konsep seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan kota dan kawasan lainnya.
"Prinsip berkelanjutan ini akan kami terapkan bukan hanya di kawasan yang menjadi milik ITDC seperti The Mandalika dan Tana Mori, namun juga kawasan lainnya yang pada masa depan dipercayakan atau dikerjasamakan untuk dikembangkan maupun dikelola oleh ITDC," jelasnya.
Pihaknya optimis penyelenggaraan KTT G20 yang dihelat pada November mendatang akan berjalan lancar dan sukses. [rin]