WahanaNews.co | Pemerintah Sri Lanka memberlakukan jam malam tak terbatas di seluruh ibu kota Kolombo pada Jumat (8/7).
Selain itu, militer disiagakan menjelang rapat umum yang dijadwalkan untuk menuntut lengsernya Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Kepala Polisi Chandana Wickramaratne mengatakan Kolombo dan sekitarnya akan berada di bawah jam malam mulai pukul 15.30 GMT hingga pemberitahuan lebih lanjut dan mendesak penduduk untuk tetap berada di dalam rumah.
Perintah itu datang ketika ribuan pemrotes anti-pemerintah membanjiri ibu kota pada hari yang sama, menjelang rally yang digelar Sabtu besok untuk menekan Rajapaksa mundur di tengah krisis ekonomi yang memburuk di negara itu.
Negara kepulauan itu menderita karena defisit kebutuhan pokok yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian, 22 juta warganya juga menghadapi inflasi yang tak terkendali dan pemadaman yang berkepanjangan sejak awal tahun.
Baca Juga:
Bakamla RI Terima Kunjungan Kehormatan DSCSC Sri Lanka
Demonstran telah berbulan-bulan berkemah di luar kantor Rajapaksa di Kolombo untuk menuntut pengunduran dirinya karena salah urus ekonomi.
Ribuan tentara bersenjatakan senapan serbu dikerahkan ke Kolombo sehari sebelumnya untuk memperkuat polisi yang menjaga kediaman resmi Rajapaksa.
"Sebuah operasi yang melibatkan hampir 20 ribu tentara dan polisi dan wanita diluncurkan sore ini," kata seorang pejabat tinggi pertahanan kepada AFP.