"Kami berharap protes besok tidak akan menjadi kekerasan," tambahnya.
Dia mengatakan lebih banyak pasukan dibawa ke ibu kota dari provinsi setelah setidaknya tiga hakim menolak untuk melarang protes pada Sabtu (9/7).
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak pemerintah Sri Lanka dan para pengunjuk rasa untuk memastikan bahwa demonstrasi pada akhir pekan ini berlangsung damai.
"Kami mendesak pihak berwenang Sri Lanka untuk menahan diri dalam pemolisian majelis dan memastikan setiap upaya yang diperlukan untuk mencegah kekerasan," kata Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Sembilan orang tewas dan ratusan terluka ketika bentrokan meletus di seluruh negeri setelah loyalis Rajapaksa menyerang pengunjuk rasa damai di luar kantor presiden pada Mei lalu
Baca Juga:
Bakamla RI Terima Kunjungan Kehormatan DSCSC Sri Lanka
Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya sebesar $51 miliar dan telah melakukan pembicaraan bailout dengan Dana Moneter Internasional (IMF). [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.