WahanaNews.co | Pasukan
Jepang , Amerika Serikat (AS) dan Prancis menggelar latihan militer gabungan
(latgab) pertama mereka pada Selasa (11/5/2021), di barat daya Jepang. Pelaksanaan
latihan ini terdorong kekhawatiran atas "kesombongan" China yang
meningkat di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Sejarah Raksasa Otomotif Toyota, Mulai Berdirinya dan Bagaimana Ia Masuk Indonesia
Sebuah kapal angkatan laut Australia juga mengambil bagian
dalam latihan udara, darat dan laut selama seminggu yang melibatkan 300 tentara
darat dari tiga negara tersebut.
Itu terjadi ketika Tokyo ingin memperdalam hubungan
pertahanan di luar sekutu utamanya AS dan dengan memperhatikan langkah-langkah
Beijing di Laut China Timur dan Selatan.
"Latihan itu tidak diragukan lagi mencegah perilaku
China yang semakin agresif di kawasan itu," kata Takashi Kawakami, kepala
Institut Studi Dunia di Universitas Takushoku, seperti dikutip dari France24,
Selasa (11/5/2021).
Baca Juga:
Begini Sejarah Permainan Sepak Bola dan Perkembangannya
"Dalam jangka panjang, komitmen Eropa di Indo-Pasifik
dapat mengarah pada hubungan yang lebih erat antara Jepang dan NATO, sesuatu
yang diadvokasi oleh mantan perdana menteri Shinzo Abe," tambahnya.
Latihan tersebut, yang mencakup latihan jet tempur dan
operasi amfibi, akan diadakan di wilayah Kyushu dan di laut dengan
penanggulangan virus COVID-19.
Seorang pejabat angkatan laut Prancis kepada AFP mengatakan
sebuah kapal selam Jepang dan 10 kapal permukaan - enam Jepang, dua Prancis,
satu Amerika dan satu Australia - akan digunakan.