WahanaNews.co | Lagi, Jepang memublikasikan rencana pengembangan rudal jarak jauh di tengah meningkatnya ketegangan dengan China, Selasa (11/4/2023).
Kementerian Pertahanan Jepang mengungkapkan Tokyo sudah teken kontrak dengan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) untuk mengembangkan dan memproduksi massal rudal jarak jauh yang dimulai tahun ini hingga
Rencana pembangunan itu didasarkan pada Strategi Keamanan Nasional baru yang diumumkan Jepang pada Desember guna mengantisipasi ancaman China, Korea Utara, dan Rusia.
Baca Juga:
Indonesia Bungkam Arab Saudi, Prediksi Bojan Hodak Jadi Kenyataan
Strategi baru tersebut termasuk mengembangkan kemampuan serangan pre-emptive, sebuah terobosan tajam dari komitmen pascaperang Jepang untuk membatasi militernya hanya pada pertahanan negara.
Seperti dilansir South China Morning Post (SCMP), Jepang juga menandatangani kontrak lain yang mencakup pembaruan rudal Type 12 yang bisa diluncurkan dari darat untuk menargetkan kapal di laut, serta rudal balistik hipersonik untuk pertahanan pulau-pulau terpencil.
Kementerian menyatakan produksi massal rudal-rudal itu bakal dimulai tahun ini.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Melansir CNN Indonesia, para pejabat sejauh ini tak mau merinci berapa jumlah rudal yang bakal dikerahkan. Namun, mereka mengindikasi bahwa produksi tersebut diperkirakan meningkat secara bertahap selama lima tahun ke depan.
Pada Selasa, pejabat kementerian mengatakan Negeri Sakura berencana mengadakan uji coba rudal pra-penyebaran di pangkalan militer di Amerika Serikat.
CNN melaporkan penandatanganan kontrak itu menyusul pengumuman Perdana Menteri Fumio Kishida pada Desember yang menyatakan bahwa dia berencana meningkatkan pengeluaran militer dan memungkinkan Jepang punya "kemampuan serangan balik".
Kemampuan itu guna menyerang langsung wilayah negara lain jika terjadi keadaan darurat dan dalam keadaan tertentu.
Kishida memerintahkan menteri pertahanan dan keuangannya untuk mendapatkan dana guna meningkatkan anggaran pertahanan Jepang menjadi dua persen dari PDB saat ini pada 2027 mendatang.
Bersamaan dengan pengembangan rudal, Kishida juga memastikan negaranya berencana membeli sebanyak 400 rudal jelajah Tomahawk dari Amerika Serikat. Tomahawk mampu menjangkau target sejauh 1.600 kilometer. [eta]