WahanaNews.co | Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Selasa (21/6/2022) waktu setempat, berikrar, negaranya akan terus memberikan senjata ke Ukraina selama diperlukan.
Dalam pidatonya di Industri Federasi Jerman (BDI), Scholz mengatakan, "Satu hal yang jelas, kami akan terus mengirim senjata ke Ukraina selama negara itu membutuhkan dukungan kami."
Baca Juga:
Didampingi Kanselir Jerman, Presiden Jokowi Resmikan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023
Dia menekankan bahwa negaranya mendukung Lithuania dan sekutu timur lainnya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron; Kanselir Jerman, Olaf Scholz; Perdana Menteri Italia, Mario Draghi; dan Presiden Rumania, Klaus Iohannis; pada Kamis lalu berkunjung ke Ibu Kota Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan mengumumkan dukungan mereka untuk memberikan Ukraina “status kandidat Uni Eropa segera.”
Pada hari-hari awal perang Rusia di Ukraina, Jerman menghadapi kritik dari dalam dan luar negeri karena keengganannya untuk mengirim senjata berat ke Ukraina.
Baca Juga:
Hari Ketiga di Hannover, Jokowi akan Buka Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023
Sementara itu, menyinggung pentingnya energi terbarukan dan konversi energi, Scholz mengatakan Jerman berencana untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 80 persen pada 2030.
Meski terlihat Jerman lebih bergantung pada minyak dan gas alam Rusia daripada negara-negara Eropa lainnya, sebelum perang negara tersebut memasok 55 persen kebutuhan gas alam dari Rusia.
Jerman baru-baru ini mengurangi pembelian energi mereka dari Rusia menjadi 35 persen. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.