WahanaNews.co | Kanselir Jerman Olaf Scholz sesumbar pasokan senjata dari negaranya berhasil membuat perbedaan dalam pertempuran di timur Ukraina.
Dia menyebut bantuan senjata itu berkontribusi besar dalam upaya merebut kembali wilayah Ukraina di bagian timur dari Rusia.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
"Apa yang kami berikan dengan tank anti-pesawat Gepard kami, Howitzer 2000 self-propelled, peluncur roket ganda MARS, adalah senjata yang sebenarnya berkontribusi pada fakta bahwa sekarang juga mungkin di pertempuran timur untuk mengubah hasil, seperti yang kita lihat saat ini," kata Scholz dalam jumpa pers bersama PM Israel Yair Lapid, seperti dilansir CNN, Senin (12/9/2022).
Scholz mengatakan Jerman telah berkomitmen untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Iris-T ke Ukraina. Dia menyebut Ukraina telah memutuskan untuk memesan lebih banyak sistem ini.
Meskipun permintaan Kyiv semakin mendesak untuk tank tempur modern, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht terus menolak pengiriman tank Marder atau Leopard ke Ukraina.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
"Sejauh ini tidak ada negara yang mengirimkan kendaraan tempur infanteri atau tank tempur buatan Barat," jelas Lambrecht selama diskusi panel tentang strategi keamanan nasional Jerman di Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman (DGAP).
Jerman telah mengirimkan sistem senjata seperti Howitzer-2000 yang membutuhkan pelatihan. Dia menambahkan terdapat masalah urgensi untuk mengirimkan 'tank rancangan Soviet yang dapat digunakan untuk pertempuran langsung di Ukraina'.
Scholz mengatakan Jerman tidak akan bertindak secara sepihak, tetapi dia menggarisbawahi dukungan berkelanjutan untuk Ukraina 'selama itu diperlukan'. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.