Torpedo Poseidon adalah salah satu arsenal Angkatan Laut Rusia yang sangat besar, dengan diameter sekitar 7 kaki dan berat sekitar 100 ton.
Torpedo ini membawa muatan nuklir, bukan hulu ledak eksplosif tinggi standar.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Target utama Poseidon --tidak seperti kebanyakan torpedo konvensional-- tidak harus berupa kapal permukaan atau kapal selam lainnya.
Dengan muatan nuklir besar, torpedo itu malah akan menargetkan kota-kota pelabuhan besar yang penting untuk industri dan perdagangan, seperti yang ditemukan di sepanjang pantai timur dan barat Amerika Serikat.
Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air itu bisa melintasi Atlantik Utara.
Jika diledakkan di lepas pantai Timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter di samping kerusakan yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu sendiri.
Itu sebabnya, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Kontrol Senjata pada Juli 2021 mengatakan, Rusia harus berhenti mengembangkan Poseidon.