WahanaNews.co | Ekspor Tiongkok melesat sepanjang 2021, yang didorong kenaikan permintaan global usai negara-negara membuka kembali penguncianakibat pandemi.
Data yang dirilis Jumat (14/1/2022) menunjukkan, peningkatan surplus perdagangan Tiongkok ke level tertinggi baru akan memberikan dorongan pemulihan ekonomi. Namun para pejabat di negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu memperingatkan adanya hambatan.
Baca Juga:
Prabowo Disambut Upacara Kenegaraan oleh Presiden Xi Jinping
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengalami rebound cepat dari pandemi virus corona dalam 2 tahun terakhir, setelah kasus pertama kali muncul pada akhir 2019. Kondisi ini memungkinkan pabrik-pabrik beroperasi dan memenuhi permintaan global untuk elektronik dan pasokan medis.
Itu menjadi pendorong ekspor yang melonjak 29,9% pada 2021 membuat surplus perdagangan tahunan naik menjadi US$ 676 miliar. Juru bicara bea cukai Tiongkok Li Kuiwen mengatakan, lonjakan itu dipicu peningkatan pengiriman produk mekanik dan elektronik. Sementara impor meningkat 30,1%.
Meski Tiongkok mencatat rapor baik dalam menghadapi tantangan pandemi, Li mengatakan bahwa ekonomi menghadapi tekanan tiga kali lipat. Penyebabnya adalah kontraksi permintaan, kejutan pasokan, dan ekspektasi yang melemah.
Baca Juga:
Prabowo Kunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Beijing
Data Desember 2021 menunjukkan ekspor naik, sebagian besar sesuai ekspektasi pada level 20,9% meskipun impor mengecewakan dengan pertumbuhan 19,5%.
Ekonom Julian Evans-Pritchard dari Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan bahwa harga yang lebih tinggi membantu meningkatkan ekspor. "Faktor lain yang membantu pengiriman luar negeri adalah pelonggaran langkah-langkah jarak sosial di Amerika Serikat (AS) dan negara barat lain pada umumnya," kata ekonom ING Iris Pang, dilansir dari AFP.
Kepala ekonom Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang mengatakan ekspor Desember 2021 juga dinilai bisa mencerminkan dampak Omicron yang merusak rantai pasokan global, sehingga pesanan ekspor bergeser ke Tiongkok dari negara lain. "Saat ini, ekspor yang kuat mungkin menjadi satu-satunya pendorong perekonomian Tiongkok," tambahnya. [bay]