WahanaNews.co | Joe Biden menyatakan mundur dari kandidat Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) 2024.
Hal ini mendapat tanggapan dari Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS), Barack Obama.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Barack Obama mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikan Joe Biden sebagai kandidat dari partai tersebut.
"Joe Biden telah menjadi salah satu presiden Amerika yang paling berpengaruh, serta teman baik dan mitra saya. Hari ini, kita juga telah diingatkan – sekali lagi – bahwa beliau adalah seorang patriot tingkat tertinggi," tulis Barack Obama di akun X @BarackObama, Senin (22/7/2024).
Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden resmi mundur dari kandidat Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Ia pun mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat dari partai tersebut, melawan Donald Trump dari Partai Republik.
"Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai Wakil Presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat – inilah waktunya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan," kata Biden dalam keterangannya dikutip dari akun X @JoeBiden, Senin (22/7/2024).
Biden mengatakan, dirinya akan tetap menjalankan perannya sebagai presiden, dan panglima tertinggi sampai masa jabatannya berakhir pada Januari 2025.
“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai Presiden Anda. Dan meskipun saya sudah berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin demi kepentingan terbaik partai saya dan negara saya, jika saya mundur dan hanya fokus pada dalam memenuhi tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," tulis Biden.
Pengumuman Biden tersebut menyusul gelombang tekanan publik, dan swasta dari anggota parlemen Partai Demokrat dan pejabat partai untuk mundur dari pencalonan, setelah kinerjanya yang sangat buruk dalam debat yang disiarkan televisi bulan lalu melawan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.
[Redaktur: Zahara Sitio]