Minyak juga telah didukung oleh ketegangan di Ukraina karena Rusia telah menempatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan minggu ini pemerintah telah berkoordinasi dengan sekutu dan mitra termasuk tentang "cara terbaik untuk berbagi cadangan energi jika Rusia mematikan keran, atau memulai konflik yang mengganggu aliran gas melalui Ukraina." Itu adalah referensi yang jelas untuk potensi penghentian minyak dan gas alam setelah invasi apa pun oleh Moskow.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Gedung Putih mengatakan bahwa dalam pembicaraan itu, Biden juga mengulangi komitmen Amerika Serikat untuk mendukung Arab Saudi dalam mempertahankan diri terhadap serangan oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, kata Gedung Putih.
Biden juga memberi tahu Salman tentang pembicaraan internasional untuk "menetapkan kembali batasan pada program nuklir Iran," kata Gedung Putih.
Konflik di Yaman sebagian besar dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. Houthi, yang menggulingkan pemerintah dari ibu kota Sanaa pada akhir 2014, mengatakan mereka memerangi sistem yang korup dan agresi asing.
Baca Juga:
Gedung Putih Usahakan Selamatkan Dokter Amerika yang Terjebak di RS Eropa Jalur Gaza
Salman mengatakan kepada Biden bahwa Arab Saudi ingin ada "resolusi politik" di Yaman, kata SPA. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.