WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo menyoroti potensi kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Afghanistan. Ia juga bicara tentang potensi marginalisasi perempuan di negara itu.
"Potensi praktik kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang makin jauh dari harapan, serta krisis politik di Myanmar harus jadi agenda kita bersama," ujar Jokowi.
Baca Juga:
Jokowi Tegaskan Tidak Pernah Perintahkan Dian Sandi Unggah Foto Ijazah ke Medsos
Hal ini Jokowi sampaikan dalam pidatonya pada Sidang Majelis Umum ke-76 PBB pada 23 September 2021.
Presiden Jokowi juga menyerukan untuk melawan intoleransi, konflik, perang dan terorisme.
“Kita harus tetap serius melawan intoleransi, konflik, terorisme, dan perang. Perdamaian dalam keberagaman, jaminan hak perempuan, dan kelompok minoritas harus kita tegakkan," kata Jokowi.
Baca Juga:
Prabowo Resmikan Industri Baterai Listrik, Sebut Jokowi Punya Andil Besar
Menurut Jokowi, dunia harus bisa menjamin semua negara terbebas dari konflik terorisme dan perang.
"Itulah kewajiban yang ada di pundak kita yang ditunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk memberi harapan masa depan dunia," kata Presiden. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.