WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, di sela-sela rangkaian KTT PBB perubahan iklim (COP26) di Glasgow, pada Senin (1/11/2021).
Ada 4 hal yang dibahas Jokowi bersama Joe Biden, salah satunya soal perubahan iklim.
Baca Juga:
Maksud Hati Cegah Kiamat Batubara, Apa Daya China-India Malah Kena Murka
Di depan Biden, Jokowi berjanji akan merestorasi 600 ribu hektare hutan bakau.
Dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Jokowi dan Biden membahas setidaknya empat hal mengenai penguatan kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat.
Pertama, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia menghargai kerja sama AS di bidang kesehatan selama pandemi mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya.
Baca Juga:
Heboh! India dan China Tolak Hapus Batubara di KTT COP26
Kepada Biden, Jokowi menyampaikan Indonesia tertarik menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia.
Kedua, Jokowi menyampaikan prioritas memperkuat kerja sama ekonomi terutama dalam pengembangan ekonomi hijau.
Menurutnya, Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi AS yang handal.
Ketiga, terkait perubahan iklim, Jokowi kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.
Indonesia, klaim Jokowi, telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun.
"Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," ucap Jokowi di depan Biden.
Dalam sektor energi, Jokowi menyebut telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.
Jokowi pun mengajak Amerika Serikat untuk menanamkan modalnya pada energi baru dan terbarukan di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.
"Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon," imbuh Jokowi.
Terakhir, Jokowi dan Biden membahas presidensi Group of Twenty (G20) di tangan Indonesia.
Jokowi mengatakan, Indonesia ingin mendorong kerja sama konkret di sejumlah sektor utama selama menjadi Presiden G20.
Salah satu prioritas Indonesia, kata Jokowi, yakni memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau, serta keuangan inklusif khusunya bagi usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM), perempuan, dan kelompok rentan.
"Kita harus jadikan G20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tapi juga bagi dunia utamanya negara berkembang," ucap Presiden Jokowi.
Selain itu, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, Myanmar dan Afghanistan.
Dalam kesempatan yang sama, Biden turut menyambut inisiatif Jokowi.
Biden bahkan mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis vital bagi AS.
Menurutnya, AS-RI juga memiliki komitmen kuat yang sama dalam menjaga nilai demokrasi dan penghormatan terhadap hukum internasional.
"Dan kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik sangat penting, saya juga berharap kesuksesan presidensi Indonesia di G20 tahun depan," ucap Biden.
"Pekan lalu di KTT virtual ASEAN hingga KTT G20 dan COP26, Indonesia dan AS terus memperkuat kerja sama dan kami menikmatinya. Dan hari ini, AS berharap dapat membangun relasi bilateral yang lebih kuat lagi dengan Indonesia," paparnya, menambahkan. [dhn]