Dia meminta para pengunjuk rasa yang telah menduduki kantornya dan gedung-gedung negara lainnya untuk meninggalkannya dan bekerja sama dengan pihak berwenang.
"Kita tidak bisa merusak konstitusi kita. Kita tidak bisa membiarkan fasis mengambil alih. Kita harus mengakhiri ancaman fasis terhadap demokrasi ini," tambahnya seperti dikutip dari BBC, Rabu (13/7/2022).
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Seorang koresponden BBC di Kolombo mengatakan pernyataan terbaru PM Sri Lanka itu bisa menjadi indikasi bahwa tentara akan menegakkan keamanan di ibu kota.
Demonstran Ambil Alih Kantor PM Sri Lanka
Baca Juga:
Bakamla RI Terima Kunjungan Kehormatan DSCSC Sri Lanka
Para pengunjuk rasa meledak dalam kegembiraan setelah mengambil alih kantor perdana menteri (PM) Sri Lanka.
Mengutip laporan BBC, demonstran yang telah mengambil alih kantor Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe bersorak kegirangan, berswafoto alias selfie, meneriakkan "Ranil gila, Gota gila" sambil menabuh genderang dan berteriak.
Di balkon lantai dua, tepat di atas papan bertuliskan "Kantor Perdana Menteri", kerumunan pengunjuk rasa mengangkat bendera Sri Lanka tinggi-tinggi.