WahanaNews.co | Saat ini Jerman jadi sorotan publik Ukraina, usai alat utama sistem persenjataan (alutsista) Panzerhubitze PzH 2000 sampai di Ukraina.
Siapa sangka, panser buatan Jerman itu banyak yang rusak dan tak bisa digunakan dalam perang melawan Rusia.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
Fakta ini diungkap langsung oleh anggota Parlemen Republik Federal Jerman (Bundestag), Marcus Faber, yang baru saja berkunjung ke Ukraina. Faber menerima informasi jika hanya ada lima unit meriam swagerak PzH 2000 yang bisa dioperasikan, dari total 15 unit yang dikirim ke Ukraina.
Faber juga menyebut 10 unit alutsista yang dikirim Jerman, langsung digunakan secara masif oleh militer Ukraina. Hal ini lah yang diyakini Faber menjadi penyebab utama banyak kendaraan tempur lapis baja yang rusak dan perlu perbaikan.
"Kebanyakan howizter Jerman PzH 200 yang telah dipasok ke Ukraina oleh Barat telah rusak, dan membutuhkan perbaikan," ucap Faber dikutip VIVA Militer dari Russia Today.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
"Penyebab kegagalan bukanlah serangan tembakan Rusia. Tetapi fakta bahwa senjata itu digunakan secara besar-besaran oleh Angkatan Bersenjata Ukraina," katanya.
Bulan lalu, media Jerman, Der Spiegel, merilis kabar jika pemerintah Ukraina telah memberi tahu Jerman jika sejumlah howitzer PzH 2000 tidak berfungsi setelah digunakan secara ekstensif.
Kementerian Pertahanan Jerman (BMVg) memberikan pernyataan jika masalah yang menimpa howitzer PzH 2000 itu bukan lah dikarenakan oleh serangan Rusia. Tetapi lebih disebabkan oleh intensitas penembakan yang tinggi.
Media asal Jerman itu juga menulis jika 100 tembakan yang dilontarkan oleh meriam swagerak PzH 2000 dalam satu hari, dianggap sebagai intensitas tembakan yang melebihi batas normal.
PzH 2000 merupakan alutsista yang dirancang oleh dua manufaktur alutsista Jerman, Krauss-Maffei Wegmann (KMW) dan Rheinmetall, periode 1987 hingga 1996. Sejak 1996 hingga saat ini, meriam swageram PzH 2000 masih diproduksi dan digunakan delapan negara selain Jerman.
PzH 2000 dilengkapi dengan baja setebal 14,5 mm, dengan kecepatan maksimal 67 kilometer per jam dan mampu menempuh jarak operasional sejauh 420 kilometer.
PzH 2000 juga memiliki senjata utama artileri meriam Rheinmetal L52 155 mm, dan senapan mesin Rheinmetall MG3 7,62 mm. [qnt]