WahanaNews.co | Rusia masih mengintensifkan serangan rudalnya terhadap Ukraina.
Hal ini terjadi bersamaan Ukraina yang berhasil menghancurkan kapal jelajah rudal Rusia Moskva di laut hitam.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Tak hanya itu, Ukraina juga dianggap melakukan serangan rudal di wilayah Rusia menggunakan helikopter Mi-8.
Kementerian Pertahanan Rusia telah memperingatkan akan mengintensifkan serangan udara di ibukota Ukraina, Kiev, sebagai pembalasan atas serangan di tanah Rusia.
Dalam hal ini, media lokal Rusia yang mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa sistem pertahanan udara S-400 menembak salah satu dari dua helikopter Mi-8 yang terlibat dalam serangan itu.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa helikopter itu ditembak jatuh sekitar 30 kilometer ke Ukraina di Wilayah Chernihiv.
“Di wilayah Chernihiv, kompleks S-400 Angkatan Bersenjata Rusia menembak jatuh sebuah helikopter Mi-8 Ukraina, yang menyerang sebuah pemukiman di wilayah Bryansk. Helikopter itu kembali ke pangkalan setelah menyerang bangunan tempat tinggal di desa Klimovo,” bunyi pernyataan itu, dikutip dari Eurasian times.
Badan-badan intelijen sebelumnya telah menyarankan bahwa Rusia akan melakukan serangan agresif di bagian timur Ukraina.
Namun, setelah serangan Ukraina terhadap kapal penjelajah Rusia, situasinya menjadi jauh lebih buruk dari yang diperkirakan.
Tenggelamnya kapal tersebut merupakan salah satu kerugian terbesar yang dialami Angkatan Laut Rusia sejak 1940-an.
Kapal penjelajah ini adalah yang tertua di kelasnya 40 tahun yang lalu pada tahun 1982.
Namun, seperti banyak kapal yang diwarisi dari era Soviet dan selamat dari pengabaian parah tahun 1990-an, Moskva berada jauh dari kondisi murni.
Seperti yang diketahui, kapal penjelajah dan kapal perusak Rusia hari ini semuanya berasal dari era Soviet.
Hal ini dikarenakan Angkatan Laut tidak lagi membangun kapal semacam itu.
Alih-alih demikian, ia malah berfokus pada kapal fregat dan kapal berukuran korvet yang lebih ringan.
Dalam hal ini, Moskva sangat dipersenjatai dengan senjata, sistem senjata jarak dekat, torpedo, rudal jelajah P-1000 besar, dan beberapa set rudal permukaan ke udara.
Kapal ini lantas rentan meledak ketika menerima serangan yang relatif kecil melalui reaksi berantai.
Tak hanya itu, ia bahkan berpotensi meledak karena kebakaran atau kecelakaan lain di dalamnya. [qnt]