WahanaNews.co | Kekeringan dan suhu udara sangat panas di China telah mengekspos kuil bersejarah di Pulau Luoxingdun yang biasanya terendam di tengah danau air tawar terbesar di China.
China mengalami gelombang panas dan kekeringan tahun ini tidak seperti yang terlihat dalam beberapa dekade.
Baca Juga:
Ahli Geologi Ungkap Pemicu Meletusnya 2 Danau di Kamerun
Suhu ektrem tercatat mencapai lebih dari 40 derajat Celcius di berbagai wilayah di seluruh negeri, menurut outlet berita yang dikelola pemerintah Global Times.
Kondisi panas terik diperparah dengan kurangnya hujan di beberapa ibu kota provinsi.
Kondisi kering pun membuat danau air tawar terbesar di China, Danau Poyang, kehilangan sebagian besar airnya sehingga memperlihatkan dasar sungai.
Baca Juga:
Dunia di Tepi Danau, Bupati Samosir Sambut Indonesia Diaspora Network
Penyusutan air sebenarnya umum untuk danau dangkal ini, yang dialiri oleh banyak sungai, terutama saat memasuki musim kemarau.
Fenomena itu akan mengungkapkan keberadaan Pulau Luoxingdun dan kuil kuno bersejarah di atasnya yang biasanya tenggelam sebagian di bawah air, menurut South China Morning Post.
Namun kondisinya berbeda tahun ini, dengan bagian pulau batu yang dapat terlihat sepenuhnya. Fenomena ini terjadi terakhir 71 tahun yang lalu.