Alih-alih dikelilingi air, pulau berusia 1.000 tahun itu sekarang malah tampak dikelilingi oleh padang rumput.
Menurut laporan SCMP, Danau Poyang telah menunjukkan tingkat air yang semakin rendah dari waktu ke waktu sebagian karena kekeringan, serta adanya bendungan di sungai Yangtze.
Baca Juga:
Ahli Geologi Ungkap Pemicu Meletusnya 2 Danau di Kamerun
Gelombang panas dan kondisi kekeringan di China tidak hanya mempengaruhi Danau Poyang tahun ini; panen musim gugur dan pembangkit listrik juga sedang diuji.
Newsweek mewartakan hingga Minggu (21/8/2022), Pusat Meteorologi Pusat China sudah mengeluarkan peringatan merah untuk panas ekstrem (tingkat tertinggi dari sistem peringatan cuacanya), untuk 10 hari berturut-turut.
Di tengah panas dan kekeringan, bendungan pembangkit listrik tenaga air, yang menjadi tumpuan beberapa kota seperti Sichuan, telah mengalami penurunan daya yang besar.
Baca Juga:
Dunia di Tepi Danau, Bupati Samosir Sambut Indonesia Diaspora Network
Pembangkit listrik tenaga air harian Sichuan dilaporkan turun sekitar 51 persen pada Sabtu (20/8/2022).
Karena masalah listrik, beberapa penduduk di sana telah diminta untuk bekerja dari rumah untuk menghemat energi, dan pemerintah setempat juga meminta orang untuk membatasi seberapa rendah AC mereka bekerja, menurut Global Times.
Untuk Danau Poyang, kondisi kekeringan sebenarnya hanyalah sebagian dari penyebab penyusutannya.