WahanaNews.co, Jakarta - Pejabat setempat menyatakan bahwa kelompok gerilyawan Islam diduga menculik 50 orang, sebagian besar perempuan, di timur laut Nigeria.
Penculikan massal terbaru oleh kelompok ini telah melancarkan pemberontakan selama lebih dari satu dekade terakhir.
Baca Juga:
WHO: Nigeria Pertama Luncurkan Vaksin Men5CV Baru untuk Meningitis
Dilansir Reuters, Kamis (7/3/2024), Pejuang Boko Haram dan Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) sebagian besar beroperasi di negara bagian Borno di timur laut, menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil. Hal ini membuat puluhan ribu orang mengungsi.
Insiden terbaru terjadi pada hari Senin di daerah terpencil Gamboru, yang berbatasan dengan Chad dan Kamerun.
Hal itu diungkap oleh seorang pejabat Satuan Tugas Gabungan Sipil, yang membantu tentara memerangi para jihadis.
Baca Juga:
Serangan Bersenjata di Nigeria Tengah, 113 Orang Tewas di Beberapa Desa
Pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media, mengatakan bahwa kelompok yang terdiri dari setidaknya 50 orang dari sebuah kamp pengungsi internal, pergi untuk mengumpulkan kayu bakar di tepi Danau Chad.
Mereka kemudian disergap oleh orang-orang bersenjata dan disuruh melintasi menuju negara tetangga Chad, kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa tiga perempuan yang diculik berhasil melarikan diri.
Tentara Nigeria tidak menanggapi permintaan komentar terkait penculikan ini.
Falmata Bukar, salah satu dari tiga wanita yang melarikan diri, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa orang-orang bersenjata telah "mengepung kami dan kami diminta untuk mengikuti mereka ke semak-semak." Dia kemudian melarikan diri bersama dua orang lainnya.
Barkindo Saidu, kepala badan darurat Borno, mengatakan dia sedang melakukan perjalanan ke daerah tersebut untuk menilai situasi namun belum bersedia memberikan komentar dan menyatakan orang-orang tersebut hilang.
Badan ini bertanggung jawab atas kamp-kamp yang menampung ribuan warga Nigeria yang mengungsi akibat pemberontakan.
[Redaktur: Sandy]