WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Jerman mendesak untuk jeda kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan warga Palestina saat ini membutuhkan tempat dan koridor aman agar tidak menjadi korban dalam perang Israel-Hamas.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Hal ini telah kami bahas secara intensif hari ini. Dalam rangkaian pembicaraan saya, saya bersikeras agar titik perbatasan dapat segera dibuka lebih banyak sehingga semakin bantuan kemanusiaan dan persediaan medis dapat lebih banyak menjangkau rakyat Gaza," kata Baerbock dalam keterangan resmi, Rabu (14/2/2024).
Baerbock mengatakan para personel bantuan PBB harus bisa menjamin keamanan agar bantuan-bantuan tersebut benar-benar sampai ke tangan warga yang dituju.
Dalam pernyataan itu, dia turut menyoroti rencana Israel menyerang Rafah, wilayah ujung selatan Gaza yang menjadi tempat 1,4 juta warga Palestina mengungsi imbas agresi.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Menurutnya, Israel tidak bisa menghilangkan nyawa warga Palestina di Rafah begitu saja. Jika serangan itu diluncurkan, "bencana kemanusiaan" akan terjadi.
"Maka dari itu, kami memandang bahwa terdapat kebutuhan mendesak untuk jeda perang yang baru," ujar Baerbock.
Meski mendesak demikian, Baerbock menekankan bahwa Jerman akan selalu "mendukung keamanan rakyat Israel" sesuai posisinya selama ini.