Ia berujar Jerman mendukung Israel untuk membela diri dalam kerangka hukum internasional serta mendukung keamanan rakyat Israel, yang juga berarti berkontribusi untuk mengakhiri konflik menahun tersebut.
"Cara Israel membela diri, caranya melakukan perlawanan terhadap organisasi teror Hamas pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap keamanan rakyat Israel, yang dekat di hati kami," kata dia.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Jerman selama ini berusaha untuk tidak keras terhadap Israel atas agresinya di Gaza. Hal itu lantaran Jerman masih menebus 'dosa' di masa lalu kala Nazi Jerman membantai sekitar 6 juta orang Yahudi selama 1933-1945 dalam peristiwa yang dikenal Holocaust.
Agresi Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan 29.092 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan. Agresi ini semakin menjadi-jadi karena pasukan Zionis baru-baru ini menyatakan akan menyerang Rafah.
Komunitas internasional menentang keras rencana tersebut karena khawatir akan nasib warga Palestina. Serangan di Rafah cuma akan menjatuhkan lebih banyak warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Dalam pernyataan yang sama, Baerbock juga mengatakan bahwa dirinya membahas empat unsur penting selama bicara di Israel.
Unsur-unsur itu antara lain jaminan keamanan, pemerintahan yang fungsional, rekonstruksi Gaza, serta pembangunan negara Palestina yang hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel dalam kerangka solusi dua negara.
Seiring dengan ini, kata Baerbock, Israel harus diberikan jaminan bahwa tidak ada lagi ancaman teroris dari Gaza terhadap rakyat Israel.