WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah New South Wales (NSW), Australia, untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12/2025).
Imbauan tersebut disampaikan Juru Bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, melalui keterangan tertulis.
Baca Juga:
Misteri Malam Terakhir ADP: Istri Putus Asa 7 Kali Hubungi Polsek Menteng
Ia menegaskan pentingnya WNI untuk menjauhi lokasi kejadian dan mematuhi instruksi aparat keamanan setempat demi keselamatan bersama.
“KJRI Sydney mengimbau WNI di wilayah NSW untuk tetap waspada, menghindari lokasi kejadian, dan mengikuti arahan otoritas Australia. WNI juga diimbau segera menghubungi Hotline KJRI Sydney melalui nomor telepon +61434544478 apabila memerlukan bantuan atau memiliki informasi terkait,” ujar Jubir Kemlu RI.
Yvonne menjelaskan, Kemlu RI melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney terus memantau secara intensif perkembangan situasi pasca-insiden tersebut.
Baca Juga:
Evakuasi dari Kawasan Konflik: Kemlu Pastikan Seluruh WNI Aman
Koordinasi juga dilakukan secara aktif dengan otoritas Australia untuk memastikan perlindungan bagi WNI yang berada di sekitar wilayah terdampak.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai WNI yang menjadi korban, baik meninggal dunia maupun luka-luka, dalam peristiwa penembakan tersebut.
“Otoritas Australia belum mengumumkan kewarganegaraan para korban meninggal dunia maupun luka-luka. Belum terdapat informasi resmi yang mengonfirmasi adanya WNI yang terdampak,” ucapnya menekankan.
Berdasarkan keterangan resmi dari Premier New South Wales dan Police NSW hingga pukul 22.00 waktu setempat (AEDT), insiden penembakan di kawasan Pantai Bondi menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk pelaku.
Selain itu, sebanyak 29 orang dilaporkan mengalami luka-luka, di antaranya dua personel Police NSW yang sedang bertugas.
Saat ini, aparat keamanan Australia masih melakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk mendalami kemungkinan adanya ancaman lanjutan.
Kepolisian New South Wales menyebutkan bahwa serangan bersenjata tersebut menargetkan komunitas Yahudi.
Polisi juga mengungkapkan bahwa pada saat kejadian tengah berlangsung sebuah acara di Pantai Bondi untuk menandai dimulainya perayaan Hanukkah, yang dihadiri lebih dari 1.000 orang.
Sebanyak 29 korban, termasuk seorang anak, telah dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain itu, unit penjinak bom turut dikerahkan setelah polisi menemukan sebuah kendaraan yang diduga berisi sejumlah alat peledak rakitan di sekitar lokasi kejadian.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengecam keras aksi tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan antisemitisme yang keji serta bentuk terorisme yang telah menyerang jantung Australia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]