WahanaNews.co | Lebih dari 1.300 orang telah ditangkap oleh aparat kepolisian setelah terjadi demonstrasi dan kerusuhan di berbagai wilayah di Prancis.
Aksi protes massa ini meluas ke berbagai wilayah sebagai respons terhadap penembakan seorang remaja berusia 17 tahun oleh seorang anggota polisi.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
Menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis yang dikutip oleh CNN, sudah ada 1.311 orang yang ditangkap oleh aparat sejak dimulainya demonstrasi empat hari yang lalu. Namun, CNN memperkirakan bahwa jumlah yang ditangkap bisa mencapai lebih dari 2.000 orang.
Pemerintah Prancis juga melaporkan bahwa setidaknya 96 anggota polisi terluka selama menjaga keamanan aksi protes di berbagai wilayah. Terdapat 58 serangan langsung terhadap aparat kepolisian.
Selain itu, dua anggota polisi juga terluka akibat penembakan saat menjaga keamanan aksi di Vaulx-en-Velin, pinggiran kota Lyon.
Baca Juga:
Turut Meriahkan Pra Olimpiade Paris 2024, PLN Hadirkan Reog Ponorogo di Acara Exhibition Pencak Silat
Menurut catatan pemerintah Prancis, aksi protes ini menyebabkan terjadinya 2.560 titik kebakaran di jalan-jalan umum. Dari jumlah tersebut, 1.350 merupakan mobil yang terbakar dan 234 bangunan.
Untuk menangani situasi ini, kepolisian Prancis telah mendeploy 45.000 personel ke berbagai wilayah yang terkena dampak kerusuhan.
Protes massal yang meluas di Prancis ini merupakan bentuk protes atas penembakan seorang remaja berusia 17 tahun bernama Nahel oleh seorang anggota kepolisian di pinggiran kota Paris pada tanggal 27 Juni.